Industri rokok telah lama menjadi bagian penting dari perekonomian global. Namun, seperti halnya industri lainnya, industri rokok juga harus mematuhi standar yang ketat dalam hal produksi, kualitas, dan keamanan produknya. Salah satu cara yang efektif untuk memastikan hal ini adalah dengan menerapkan Good Manufacturing Practice (GMP) atau Praktek Manufaktur yang Baik. Pada tanggal 8 sampai 10 Agustus 2023, STIE Nganjuk bekerjasama dengan Disperindag Kabupaten Nganjuk mengadakan pelatihan GMP terhadap 9 IKM rokok di Kabupaten Nganjuk sebagai bentuk penerapan pemberdayaan masyarakat.
Good Manufacturing Practice (GMP) adalah seperangkat pedoman dan prinsip yang diikuti oleh industri dalam proses produksi dan manufaktur produk. GMP bertujuan untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan konsisten dalam kualitas, aman untuk dikonsumsi, dan mematuhi regulasi yang berlaku. Dalam industri rokok, penerapan GMP sangatlah penting mengingat dampak kesehatan dan lingkungan yang dapat dihasilkan dari produk-produk rokok.
Kegiatan oleh Bapak Haris Jatmiko selaku Kepala Dispedindag Kabupaten Nganjuk. “Pelatihan ini merupakan bukti konkret komitmen kita dalam menjaga kualitas dan keamanan produk industri rokok, sekaligus mengikuti standar internasional yang semakin ketat”, tuturnya.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Badan Standardisasi Nasional dari Jakarta, yang nantinya akan memberikan materi dan wawasan seputar penerapan GMP serta melakukan survey lapangan terhadap masing-masing IKM rokok di Kabupaten Nganjuk.
Pelatihan GMP bagi industri rokok ini mencakup beberapa aspek kunci, antara lain:
1. Pemahaman tentang Prinsip GMP: Peserta pelatihan diperkenalkan pada prinsip-prinsip dasar GMP, termasuk aspek-aspek seperti kebersihan fasilitas, manajemen dokumentasi, pengendalian kualitas, serta pengawasan produksi yang ketat. Dengan pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip ini, industri rokok dapat memastikan setiap langkah produksi mematuhi standar yang ditetapkan.
2. Pengelolaan Bahan Baku dan Pengawasan Mutu: Pelatihan ini juga akan membahas pentingnya pengelolaan bahan baku yang berkualitas tinggi dan pengawasan mutu selama proses produksi. Dengan menerapkan prosedur yang tepat, industri rokok dapat mengurangi risiko kontaminasi dan memastikan konsistensi dalam produk akhir.
3. Keamanan Kerja dan Lingkungan: GMP juga melibatkan aspek keamanan kerja dan perlindungan lingkungan. Pelatihan ini akan memberikan panduan tentang penggunaan peralatan pelindung diri, manajemen limbah, dan langkah-langkah untuk meminimalkan dampak lingkungan dari aktivitas produksi.
4. Manajemen Risiko dan Pencegahan Masalah: Peserta pelatihan akan diajarkan tentang pentingnya identifikasi risiko dan langkah-langkah pencegahan masalah dalam produksi rokok. Hal ini dapat membantu menghindari cacat produk dan masalah lain yang dapat muncul selama proses produksi.
5. Audit dan Verifikasi: Pelatihan ini juga akan membahas bagaimana melaksanakan audit internal dan eksternal untuk memverifikasi penerapan GMP. Audit ini membantu memastikan bahwa semua proses produksi memenuhi standar dan regulasi yang berlaku.
Pelatihan GMP bagi industri rokok ini diharapkan akan memberikan dampak positif dalam jangka panjang. Dengan menerapkan prinsip-prinsip GMP, industri rokok dapat meningkatkan kualitas produk, memastikan keamanan konsumen, serta memenuhi standar yang ditetapkan oleh regulasi pemerintah. Selain itu, penerapan GMP juga dapat membantu industri rokok mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan mendorong praktek berkelanjutan dalam kegiatan produksi.
Dengan semakin ketatnya tuntutan atas kualitas produk dan keselamatan konsumen, pelatihan GMP bagi industri rokok merupakan langkah yang sangat diperlukan. Ini adalah investasi jangka panjang yang akan membantu industri rokok tetap beroperasi dengan etika dan tanggung jawab yang tinggi.
Bagi industri rokok, pelatihan GMP bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga peluang untuk menciptakan perubahan positif dalam cara produksi dan memperkuat citra industri secara keseluruhan.